Header Ads

Renungan Minggu Paskah III - Bersatu dengan Tuhan adalah Jalan Menuju Kebahagiaan

 

BERSATU DENGAN TUHAN ADALAH JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN

Minggu Paskah III

 

Para saudara yang terkasih, hari ini kita merayakan hari Minggu Paskah III.

Dalam Injil hari ini yang yang diambil dari Injil Yohanes 21:1-14, diceritakan kepada kita kisah penampakan Yesus kepada para murid di danau Tiberias. Danau Tiberias sendiri adalah nama lain untuk danau Galilea atau Genesaret. Danau Tiberias menjadi tempat ketika Yesus, untuk yang kesekian kalinya, menyatakan diri-Nya setelah bangkit sebagai Tuhan.  

Setelah peristiwa wafat Yesus dan kebangkitan-Nya, Petrus dan para murid lainnya kembali bekerja untuk menangkap ikan. Namun, mereka sama sekali tidak mendapatkan ikan, meskipun telah berlayar semalam-malaman. Ketika hari mulai siang, di tengah kelelahan dan keputusasaan, mereka melihat seseorang di pinggir danau. Mereka belum mengenal bahwa orang itu adalah Yesus. Yesus menyuruh mereka agar menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Tanpa menunggu, mereka menuruti perintah Yesus itu, dan alhasil mereka menangkap banyak ikan. Hasil tangkap yang luar biasa itu membuat murid yang dikasihi Yesus, yang adalah Yohanes, mengenal-Nya dan berseru, “Itu Tuhan”. Mendengar itu, Petrus segera berpakaian, terjun ke danau menuju Yesus sementara yang lain datang dengan perahu. Tiba di pinggir danau, Yesus mengajak para murid untuk ambil bagian dalam perjamuan sederhana.

 

Para saudara yang terkasih ...

Latar belakang malam dalam Injil adalah simbol tanpa Yesus karena wafat-Nya, dan hari mulai siang adalah simbol diri-Nya yang bangkit. Kehadiran Yesus membuat pekerjaan para murid untuk menangkap ikan berhasil. Injil merekam dengan jelas jumlah ikan yang ditangkap, yakni 153 ekor. Ada beberapa pendapat tentang bilangan 153 ini. Namun, pendapat-pendapat tersebut seakan sepakat untuk mengatakan bahwa jumlah ikan 153 ekor itu menggambarkan jumlah penangkapan yang sangat banyak. Hal itu menjadi simbol dari Gereja Katolik sendiri, yang di dalamnya orang-orang yang dipanggil untuk bertobat dan percaya kepada Yesus tanpa mengenal suku, bangsa dan budaya mereka. Kesatuan Gereja digambarkan dengan jala yang tidak koyak meski memuat banyak ikan. Mereka dipanggil untuk ambil bagian dalam perjamuan bersama Yesus. Dengan kata lain, setiap pribadi diajak untuk membangun relasi dan bersatu dengan Yesus. Oleh karena itu, kisah perjamuan yang menutup penampakan Yesus kepada para murid di danau Tiberias menegaskan bahwa sesudah kebangkitan-Nya, hubungan Yesus dengan murid-murid-Nya akan terus berlanjut hingga akhir zaman.

 

Para saudara yang terkasih ...

Para murid berhasil dalam menjalankan tugas perutusannya karena penyertaan Tuhan dan kesetiaan pada perkataan-Nya. Penyertaan Tuhan itu tampak dalam kesatuan Gereja meskipun anggota-anggotanya berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki keunikan masing-masing. Terlepas diri dari Tuhan hanya akan berujung pada kegagalan dan kesia-siaan. Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa mengandalkan dan bersatu dengan Tuhan dalam setiap langkah hidup dan karya perutusan kita, baik secara pribadi maupun bersama. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai makhluk yang lemah, kita kadangkala melupakan Tuhan dan mengandalkan diri kita sendiri. Namun, hal itu tidak menghalangi Dia untuk tetap menyertai kita dan mengajak kita kembali untuk bersatu dengan-Nya. Amin.

 

Diberdayakan oleh Blogger.